” Jikalau kamu ingin kan manfaat atas ilmu maka hormati ilmu tersebut dan ahlinya ”
Ku masih ingat betul nasihat guru saya ketika menuntut ilmu di pondok pesantren Mambaus Sholihin , Suci Manyar Gresik . Saat itu saya masih duduk di kelas 2 Tsanawi . Masih terngiang sekali di telingaku nasihat beliau tentang penting nya menghormati ilmu dan ahli nya . Entah apa yang membuat ku mematuhi dan menjadikan nasihat ini sebagai salah satu peganganku dalam menuntut ilmu dimanapun dan kapanpun . Ketika itu guru saya menyampaikan nasihat ini saat mengajar kitab kecil yang sangat penting dan wajib dipelajari terutama bagi para mubtadi’in yang belajar ilmu agama . Yakni kitab Ta’limul Mutaallim . Pertama dari menghormati ilmu , guru saya mencontohkan dengan cara menaruh , menjaga , membawa kitab yang mana sumber ilmu tersebut . Terlebih lagi Al Qur’an yang menjadi sumber dari segala macam ilmu , terdapat di dalamnya . Maka kita wajib memulyakan nya . Poin yang kedua yaitu hormat kepada ahli ilmu dalam artian bagaimana cara kita bersosialisasi dengan guru , kyai , orang yang mengajar kita walaupun satu huruf dengan tata krama dan adab untuk menghormati mereka. Lantas kenapa kita harus hormat kepada mereka ? .
Terdapat sebuah maqolah yang mengatakan bahwa orang tua kandung adalah yang merawat , mendidik , mengajar , membesarkan hanya pada jasad kita saja . Tapi seorang guru lah yang melatih , mendidik , mengajari ruh kita atau lebih mudah nya jiwa kita . Yang mengajari tentang membedakan kita mana yang baik dan mana yang salah , mana yang haq dan batil , menunjukkan kepada kita jalan lurus yang diridhoi oleh Nya . Bagi saya sendiri tak dapat kutulis semua jasa guru , kyai dan semua orang yang sudah mengajari saya baik itu disengaja atau tidak disengaja . Guru saya mencontohkan dengan menghormati guru dengan rasa ta’dhim yang besar . Mematuhi apa yang guru perintah dan menjauhi apa yang dilarang olehnya , dengan syarat tidak melanggar Syariat yang sudah ada . Menghormati durriyah beliau juga termasuk bentuk ta’dhim kita kepada guru . Yang penting bagi saya pribadi , bagaimana cara menjaga keyakinan saya ini sampai dikumpulkan kembali dengan semua guru , kyai ditempat yang menurut Tuhan yang ” layak ” buat kami .
Alhamdulillah , syukur nikmat Allah terhujani lagi kepada hamba . Dengan segala kebesaran dan rencana besar Nya yang tertujukan kepada saya . Dengan mengabulkan salah satu mimpi saya yaitu belajar di luar negeri . Walaupun sedikit meleset , tapi saya yakin ada hikmah yang besar dan mungkin itu lah pilihan terbaik dari Nya untuk hamba .
Sampai ketika saya berada disini , selalu terngiang nasihat guru saya untuk senantiasa menghormati ilmu dan ahlinya . Seperti telah menancap didalam diri saya untuk melakukannya . Semoga dengan lantaran ini , hamba dapat senantiasa di beri konsistensi untuk melakukannya , amin .
Tadi malam , alhamdulillah hamba diberi hadiah oleh guru saya sebuah kitab yang berjudul ” dhoul ma’ali sarah bad’ul amali ” .
Semoga bisa bermanfaat buat hamba dan beliau berpesan ” wes di simpen ae duwite , gak usah tuku kitab maneh .ki tak kei hadiah kitab . Di jogo baik-baik ” .
Hormati ilmu , hormati guru !
Minggu , 22 Februari 2015
Casablanca – Ain Chok